LAMPUNG, GEMARNEWS.COM – Aksara Lampung, yang juga dikenal sebagai Had Lampung, merupakan bentuk tulisan tradisional yang memiliki hubungan erat dengan aksara Pallawa. Aksara ini berakar dari aksara Deva Nagari asal India, sebagaimana dijelaskan dalam buku Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara karya Dewaki Kramadibrata.
Dilansir dari Kumparan.com, sejarah aksara Lampung dimulai sejak runtuhnya Kerajaan Tulangbawang. Ketika itu, masyarakat Lampung banyak berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya, yang membawa pengaruh aksara Pallawa ke wilayah tersebut. Bentuk tulisan ini kemudian berkembang dan menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat Lampung.
Sejarah dan Struktur Aksara Lampung
Aksara Lampung dikenal sebagai aksara berjenis suku kata, serupa dengan sistem huruf hidup dalam bahasa Arab. Tulisan ini menggunakan tanda seperti fathah di baris atas dan kasrah di baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah. Aksara Lampung ditulis dari kiri ke kanan dan memiliki struktur yang mencakup huruf induk, anak huruf, huruf ganda, gugus konsonan, lambang, angka, dan tanda baca.
Berdasarkan hasil penelitian Baron Sloet van de Beele, aksara Lampung memiliki banyak variasi bentuk akibat pengaruh perbedaan zaman dan daerah. Aksara ini sering disebut dengan istilah Kaganga atau Surat Ulu, yang juga dipakai di berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Perkembangan dan Variasi Aksara Lampung
Aksara Lampung telah mengalami perkembangan signifikan. Masyarakat dan pemangku adat Lampung telah melakukan beberapa penyempurnaan agar aksara ini tetap relevan di masa kini. Ada dua jenis utama aksara Lampung, yaitu aksara Lampung Lama dan aksara Lampung Sekarang.