Strategic Global Partnership for Palestine
“Prospect of Palestine Peacebuilding Program and the Future of Gaza”
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]
JAKARTA, GEMARNEWS.COM -
Satu tahun sudah Israel melancarkan aksinya membumi-hanguskan Palestina.
Serangan tersebut sampai detik ini terus bergulir. Akibat serangan Israel ini,
yang telah menelan banyak korban dalam catatan United Nations Relief and Works
Agency for Palesine Refugees in The Near East (UNRWA), setidaknya 42.718 warga
Palestina dilaporkan tewas menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan dilansir
OCHA (United Nations Office for the
Coordination of Humanitarian Affairs) 100.282 orang dilaporkan terluka.
Secara
rinci OCHA melaporkan, pada 20 Oktober 2024, Kementerian Kesehatan Palestina
menerbitkan rincian 40.717 dari 42.010 peristiwa kematian pada 07 Oktober 2024.
Jumlah tersebut dilaporkan mencakup 13.319 anak-anak, 7.216 perempuan, 3.447
lansia, dan 16.735 laki-laki. Di antara kematian anak-anak, 786 anak-anak
berusia di bawah satu tahun, mewakili sekitar enam persen dari anak-anak yang
terbunuh yang rincian identifikasi lengkapnya telah didokumentasikan.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa 35.055 anak telah kehilangan salah
satu atau kedua orang tuanya selama setahun terakhir.
Lazismu
sebagai lembaga amil zakat nasional di Indonesia, setidaknya telah melakukan
respons berupa penyaluran bantuan yang melibatkan banyak pihak baik di dalam
negeri dan luar negeri. Antara lain untuk di dalam negeri bersama Pemerintah
Indonesia, Forum Zakat, POROZ dan MuhammadiyahAID serta PCIM di Mesir, Turki,
Yordania dan Libanon. Sementara itu bersama mitra luar negeri terdiri dari GDD,
Wafaa, IESCO, Takween, Hayat Yolu, Witness Center, dan lainnya.
Di
samping bantuan kemanusiaan, Lazismu berkolaborasi dengan Lembaga Hubungan dan
Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sejak Juni 2024
mengaktivasi Program Peacebuilding Lab.
“Suatu program Bina Damai Palestina yang menyediakan program konseling,
penyembuhan trauma, hingga pelatihan bagi 200 pemuda Palestina untuk menjadi
agen perubahan dan melakukan diplomasi tanpa kekerasan,” demikian disampaikan
Ketua Pimpinan Pusat Muhammmadiyah Syafiq A. Mughni.
Target
program tersebut menurut Syafiq A Mughni adalah generasi muda Palestina yakni
pemuda dan pemudi yang memiliki kesempatan bersama mitra lokal untuk mencari
solusi berbuat sesuatu agar tidak putus asa dan bangkit menatap masa depan
dengan pendekatan psikologis. Mereka memperoleh bantuan program peningkatan
kapasitas secara signifikan dari program-program yang dikembangkan oleh
Muhammadiyah dengan mitra kolaborasi.
Ketua
Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais mengatakan kegiatan Peace
Building and Multiculture Dialogue yang diselenggarakan oleh Lazismu dan
Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKI) PP Muhammadiyah, serta Withneess,
bertujuan memperkuat dialog lintas budaya dan membangun perdamaian global dalam
bingkai Prospect of Palestine Peacebuilding Program and the Future of Gaza. Saat
ditemui jurnalis di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Lt. 6 (Masjid
At-Tanwir) Jakarta, Senin, 16 Desember 2024
Rangkaian
kegiatan ini sebetulnya berlangsung dari 11 – 18 Desember 2024 di UMY dan UAD
(Yogyakarta), UMS (Surakarta) dan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.
Agenda khusus Lazismu pada hari ini, 16 Desember akan menjadi momen strategis
untuk menyampaikan kontribusi nyata dalam mendukung masyarakat Palestina.
“Tujuan
paparan publik ini yang dilanjutkan dengan dialog multikultural untuk
meningkatkan transparansi program bantuan Palestina, mempromosikan solidaritas
global dan memperkuat kolaborasi antara Lazismu, delegasi Palestina, perwakilan
Organisasi Kerjasama Islam (OIC), dan mitra global lainnya,” ungkap Mujadid
Rais.
Di
samping itu, lanjut Mujadid Rais, Lazismu akan memaparkan capaian program
Lazismu dalam mendukung masyarakat Palestina serta memperkuat komitmen Lazismu
terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian global.
Dari
tahun 2018 – 2024 bantuan yang diberikan antara lain, pendidikan mahasiswa di
Universitas Gaza, beasiswa untuk mahasiswa Gaza yang belajar di Indonesia,
bantuan kemanusiaan, bantuan Ramadhan dan kurban, serta dana kemanusiaan
lainnya untuk makanan dan sembako, family kit, hygiene kit, Penyaluran dana
pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron, bantuan emergency aid untuk 600
orang dan 2 rumah sakit, pemberdayaan peternakan dan pertanian, bantuan 2 unit
alat cuci darah, bantuan pakaian hangat uintuk musim dingin dan lain
sebagainya.
Melalui
kolaborasi strategis ini, semoga lazismu dapat meningkatkan keterlibatan di
kancah internasional dalam program-program kemanusiaan untuk Palestina. Lebih
jauh lagi, dapat memfasilitasi dialog lintas budaya untuk memperkuat
solidaritas antar bangsa.
Sementara
itu, Sekretaris LHKI PP Muhammadiyah, Yayah Khisbiyah mengatakan, LHKI berusaha untuk fokus pada
keberlangsungan program pemberdayaan yang didukung Lazismu, di samping ada
bantuan kemanusiaan lainnya. Para pemuda dan pemudi ini mendapatkan bantuan
berupa peningkatan kapasitas.
“Bersama
komunitas lokal secara komprehensif mengeksplorasi program-program pemberdayaan
seperti peternakan, petarnian dan program pemberdayaan lainnya yang terhubung
dengan Witness Center sebagai mitra kolaborasi” ungkapnya.
Yayah
mengungkapkan jauh sebelum peritiwa 07 Oktober 2023, LHKI dan Lazismu telah
merencanakan program di Palestina yang pada akhirnya tertunda karena alasan
keamanan. Kami mengembangkan program berbasis dialog multikultural yang
mengedepankan kemanusiaan dan nir-kekerasan sehinga tujuan program ini adalah
mempromosikan bina damai dengan pendekatan inklusif yang melibatkan mitra
strategis.
Pada
kesempatan itu, Al-houcine Rhazoui Director The Organisation of Islamic
Cooperation (OIC) of Cultural Affairs, menilai isu dan aksi kemanusiaan yang
dibawa oleh Muhammadiyah merupakan isu baru yang memberikan harapan bagi gerasi
muda di Palestina dan kami mengapresiasi program kolaborasi ini. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan
populasi muslim terbesar di dunia turut menyuarakan untuk pembebasan Palestina
dari cengkraman Israel.
Peran
OIC sebagai organisasi yang berkolaborasi dengan negara-negara muslim di dunia
sejak berdiri tahun 1969, sebagai respons terhadap kebakaran Masjid Al-Aqsha.
Kita semua melihat bahwa bencana kemanusiaan di Palestina yang disebabkan oleh
Israel dalam waktu yang sangat lama merupakan kejahatan kemanusiaan.
Kolaborasinya
bersama Witness center, kata dia, merupakan kerja-kerja kolaboratif antar
negara muslim yang menggerakan masyarakat sipil dan kaum muslim di dunia untuk
merawat bersama nilai-nilai kemanusiaan dengan pendekatan multikultural.
Dari
perspektif yang lain disampaikan Kayed al-Meary dari Witness-Syahid Center For
Zitizens Rights and Social Development, generasi muda di Palestina tumbuh dan
bertahan dalam program-program pemberdayaan dalam skala yang masih terbatas.
Isreal dengan kekuasaannya berusaha untuk mengokupasi setiap wilayah di
Palestina dengan target generasi muda Palestina.
Israel
tidak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tapi juga merusak tatan kohesi
sosial yang ada di palestina. Oleh Karena itu, kehadiran Witness Center di
Palestina sebagai lembaga kemitraan untuk pemeberdayaan, advokasi dan media
literasi.
“Witness
juga berupaya menghubungkan pemuda dan pemudi di Palestina agar mereka memliki
harga diri, kedaulatan dan misi cinta kemanusiaan,” pungkasnya. Ini bukan
sekadar isu ekonomi dan politik, lebih jauh lagi identitas dan harga diri. Maka
program kerja kami adalah menciptakan peningkatan kapasitas bagi generasi muda
Palestina supaya tumbuh kerelawannanya untuk menolong saudara-saudara yang
lain.
Memotivasi
mereka dengan spirit kepemimpinan agar bisa memproteksi masyarakat dan
identitasnya. Ini tidak hanya memberikan nilai manfaat yang menguatkan
komunitas pemuda di palestina. Program yang dikolaborasikan bersama
Muhammadiyah yang didukung penuh Lazismu untuk menguatkan komunitas lokal.
Dalam
program ini juga bersama Muhammadiyah, Witness senantiasa memberikan wawasan,
ketrampilan dan spirit kepemimpinan dengan ragam pendekatan seperti pelatihan
dan workshop sehinga bisa mengkreasikan gerakan transformasi sosial melalui
komunitas lokal.
Agenda
seminar Strategic Global Partnership for Palestine dengan tema “Prospect of
Palestine Peacebuilding Program and the Future of Gaza” dipandu oleh Yasmi
Andriansyah anggota LHKI PP Muhammadiyah, yang juga menghadirkan Kedutaan Besar
Palestina Untuk Indonesia Mr. Zuhair
Alshun serta mitra kolaborasi Lazismu
lainnya baik korporat dan individu. (red)