Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PW. Muhammadiyah Aceh
KUALA LUMPUR, GEMARNES.COM -
Sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh
wilayah Aceh saat ini berbenah menuju pusat keunggulan Pendidikan Dasar dan
Menengah dari semua jenjang Satuan Pendidikan, sehingga diharapkan penyelarasan
program, fokus pada pembelajaran mendalam, personalisasi pembelajaran,
kolaborasi yang kuat, inovasi yang berkelanjutan serta fokus pada keterampilan
abad 21, lingkungan belajar yang positif, keterlibatan orang tua dan komunitas,
serta evaluasi yang berkualitas, demikian disampaikan Iskandar Muda Hasibuan
disela-sela kunjungannya di Kuala Lumpur yang didampingi oleh Dr. Ridzki
Dasilpa dan Syaifullah Ikhsan, S.T.,M.Pd.
Hasibuan
menjelaskan bahwa saat ini Timnya lagi fokus pada penguatan Pendidikan karakter
untuk Guru Bimbingan Konseling dan Guru Kelas dan mensosialisakan 7 kebiasaan
Anak Indonesia serta Makan bergizi serta mengupayakan pemahaman tentang
perubahan Iklim, mitigasi dan adaptasi dilingkungan sekolah maupun Masyarakat,
selain itu kita juga mendukung wajib belajar 13 Tahun dan pemerataan Pendidikan
di Aceh berbasis kebutuhan masyarakat seperti Rumah Belajar Muhammadiyah,
Pendidikan Jarak Jauh, dan juga mendukung kebijakan afirmasi Pendidikan sebagai
Upaya memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu dalam mengakses dan
meraih kualitas Pendidikan yang baik terlepas dari latar belakang sosial,
ekonomi, kondisi geografis mereka, karena menurut Hasibuan setiap orang berhak
mendapatkan Pendidikan yang berkualitas, afirmasi membantu menggali dan
mengembangkan potensi tersebut karena Pendidikan adalah investasi untuk masa
depan.
Lebih jauh Hasibuan juga menjelaskan jika pemerintah Aceh membutuhkan dan bersedia memfasilitasi Relawan Mengajar maka Majelis Dikdasmen dan PNF seluruh Aceh siap berpartisipasi dan menyediakan kader-kader terbaiknya diseluruh Aceh.
Beliau
juga menyinggung tentang Kualifikasi, Kompetensi, Kesejahteraan Guru yang harus
menjadi prioritas Pemimpin Pemerintahan Aceh yang baru, sesuai dengan amanat
Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU Helsynki yang mewajibkan
anak-anak diseluruh wilayah Aceh wajib mendapatkan Pendidikan yang bermutu dan
Islami.
Hasibuan juga menjelaskan bahwa Pendidikan unggul disekolah Muhammadiyah berhubungan erat dengan kemampuan Literasi, Numerasi dan Saintek serta Bahasa dan Sastra, sehingga timnya juga masih merumuskan strategi Pendidikan Matematika dan Saintek sejak Pendidikan Usia Dini bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah, saat ini kita telah mendirikan sekolah unggul di Subulussalam dan Gayo Lues dengan pengembangan eksisting, termasuk pengembangan Vokasi, Kejuruan dan pelatihan peningkatan kompetensi berkelanjutan.
Terakhir Hasibuan mengharap
Pemerintah Aceh yang baru membangun sinergitas yang kuat dan berkolaborasi
dengan semua stakeholder yang bergerak dalam membangun Pendidikan Aceh yang
lebih bermutu dan Islami ujar Hasibuan mengakhiri pembicaraan. (Laporan - Agusnaidi
B)