SUMEDANG, GEMARNEWS.COM – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengadakan audiensi dengan bupati Sumedang terpilih Doni Ahmad Munir pada Jumat (10/01/2025). Pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi Doni Ahmad Munir ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kerja sama antara Aisyiyah Sumedang dan pemerintah daerah.
Ketua PDA Sumedang Umi Susan Sundari menegaskan komitmen Aisyiyah untuk terus mendampingi pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengembangkan program-program unggulan pada tahun 2025. Fokus utama organisasi ini adalah menangani permasalahan perempuan dan anak yang menjadi bagian integral dari implementasi tiga visi besar Aisyiyah, yakni Islam berkemajuan, gerakan pencerahan, dan perempuan berkemajuan.
“Aisyiyah merupakan organisasi gerakan perempuan yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan perempuan yang berkemajuan. Hal ini mencakup perempuan dengan pola pikir dan kondisi kehidupan yang maju tanpa terhambat oleh diskriminasi struktural ataupun kultural. Perempuan berkemajuan adalah mereka yang mampu mewujudkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta mengaplikasikan amal salehnya dalam menjalankan peran kekhalifahan, baik di lingkungan rumah tangga maupun di ranah publik,” kata Umi Susan.
Kehadiran Aisyiyah di Kabupaten Sumedang, menurut Umi Susan, menjadi solusi atas berbagai problematika kemanusiaan, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, ketertinggalan, dan sejumlah permasalahan lain yang masih sering terjadi hingga saat ini.
Umi Susan juga menyoroti berbagai isu krusial yang dihadapi perempuan dan anak di Sumedang. Beberapa di antaranya adalah tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, pernikahan anak di bawah umur, dan masalah stunting. Selain itu, dia mencatat masih banyak kasus perceraian yang merugikan perempuan, beban ganda perempuan yang harus menjalani peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus pencari nafkah, kemiskinan, pekerja anak, dan kasus tindak pidana perdagangan manusia yang meningkat pada akhir tahun 2024.
”Masalah ini akan menjadi perhatian utama Aisyiyah Sumedang dalam mendukung dan bermitra dengan pemerintah daerah. Sebagai langkah konkret, kami berencana membentuk Pos Bantuan Hukum Aisyiyah (Posbakum) untuk memberikan pendampingan hukum bagi perempuan dan anak. Selain itu, kami juga akan terus memperkuat program keluarga sakinah serta berupaya mengentaskan kemiskinan dan stunting melalui program-program pemberdayaan yang masif di seluruh PCA di 15 kecamatan,” tegas Umi Susan.
Bupati terpilih Sumedang Doni Ahmad Munir menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap peran aktif Aisyiyah dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Sumedang. Ia mengungkapkan bahwa selama masa kepemimpinannya sebelumnya, Aisyiyah memberikan kontribusi besar dalam membantu program pemerintah, khususnya dalam mengatasi masalah stunting yang kala itu masih menjadi tantangan utama di Sumedang.
Selain berperan dalam pengentasan stunting, Doni juga menyoroti kontribusi Aisyiyah di berbagai bidang lainnya, seperti pendidikan, sosial, kesehatan, dan lingkungan. Komitmen Aisyiyah untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat melalui program-program yang sejalan dengan kebutuhan daerah sangat diapresiasi.
Doni berharap sinergi antara pemerintah daerah Sumedang dan Aisyiyah dapat terus dilanjutkan dan diperkuat. Dukungan pemerintah terhadap inisiatif Aisyiyah diyakini mampu memberikan dampak lebih besar dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Sumedang.
”Tentu kami berharap sinergitas Aisyiyah dan pemerintah daerah Sumedang sejatinya harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan sehingga terwujud tujuan untuk mensejahterakan masyarakat Sumedang,” ujar Doni. (*)