Notification

×

Iklan ok

Dampak Apatisme Terhadap Mahasiswa Yang Seharusnya Mempunyai Peran Sangat Sentral

Senin, 13 Januari 2025 | 12.21 WIB Last Updated 2025-01-13T05:30:45Z

(Foto Dok Penulis, Aldem Maulana Dek_Aldem)

Gemarnews.com, Opini- Sebagai mahasiswa Universitas Jabal Ghafur, kita memiliki tanggung jawab besar untuk tidak apatis terhadap isu-isu kampus yang beredar, masa perkuliahan adalah waktu yang krusial untuk membentuk karakter dan pandangan kita terhadap berbagai masalah, termasuk yang terjadi di lingkungan kampus. 

Peran Mahasiswa Sangat Sentral dan menyatakan sikap. Kemana arah jikalau sikap acuh tak acuh ditampangkan, "apakah kita bagian dari orang orang pasrah yang menerima semua kebijakan yang dikeluarkan?" Sebuah pertanyaan yang harus disadari.

Isu-isu yang muncul sering kali mencerminkan dinamika hukum, sosial, politik, dan ekonomi yang lebih luas yang juga mempengaruhi kehidupan kita sebagai mahasiswa. 

Mengabaikan isu-isu tersebut seharusnya tidak layak untuk dikatakan "MAHASISWA" Kembali saja jadi "SISWA" dan hal ini juga dapat berakibat pada hilangnya kesempatan untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik, serta mengembangkan kesadaran kritis kita.

Akan tetapi mahasiswa sekarang hilang kesadaran bahwa kewajiban seorang mahasiswa bukan hanya sekedar belajar saja didalam ruangan, tetapi diluar ruangan juga harus terlibat aktif dalam halnya pembelajaran, dengan terlibat aktif dalam diskusi dan aksi di kampus, kita tidak hanya memberikan suara untuk perubahan tetapi juga belajar untuk berpikir kritis dan memahami berbagai perspektif. 

Hal ini akan sangat berguna nanti dalam karir profesional dan kehidupan bermasyarakat. 

Selain itu, keterlibatan dalam isu-isu kampus juga merupakan wujud dari kepedulian kita terhadap rekan-rekan mahasiswa lainnya, dengan bersikap responsif, kita bisa saling mendukung dan mendorong terciptanya suasana akademik yang inklusif, aman, dan kondusif untuk belajar. 

Bek lagee tajak sikula, kuliah beda nyen rumoh kula, sikula geuperno sepenuhnya Lee guru, tapi kuliah tamita keudro yang kaleuh geujok Lee dosen. "(jangan seperti pergi kesekolah, kuliah beda dengan sekolah, sekolah mengajari sepenuhnya oleh guru, tapi kuliah cari sendiri yang telah diberi oleh dosen)".

Seharusnya mahasiswa wajib tau pentingnya mengenai mengapa mahasiswa Universitas Jabal Ghafur harus aktif dan peduli terhadap isu-isu kampus, yaitu menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Empati. Keterlibatan dalam isu-isu kampus membantu kita mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. 

Serta menjadi aspirasi bagi masyarakat yang suara tidak didengar oleh pemerintah, ini membuka mata lebar untuk lebih mengenal bagaimana peran kita sangat berefek dan berdampak untuk lingkungan sekitar, bagaimana kalau mahasiswa apatisme dan bersikap tidak memiliki hak dalam bersuara. Siapa lagi yang diharapkan? Apakah siswa STM yang turun tangan.

Penting bagi kita sebagai mahasiswa Universitas Jabal Ghafur untuk menolak apatisme dan menjadi agen perubahan. Dengan membangun kesadaran, berbagi pengalaman, dan saling mendukung satu sama lain, kita dapat menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik dan lebih berarti. Mari kita berkontribusi aktif dalam setiap isu yang ada, demi kebaikan bersama dan masa depan yang lebih cerah.

Sebagai generasi penerus, kita tidak boleh membiarkan apatisme menguasai diri. Mari kita jadikan suara kita sebagai agen perubahan, berkontribusi dalam memberi solusi terhadap masalah-masalah yang ada di kampus, dan menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Jabal Ghafur peduli dengan masa depan kita bersama.()

Penulis : Aldem Maulana (dek_aldem)
Mahasiswa Universitas Jabal Ghafur Fakultas Hukum 
×
Berita Terbaru Update