Notification

×

Iklan ok

Ketua Forum Non ASN Pidie : Honorer, Tantangan dan Harapan di Tanah Kelahiran

Selasa, 21 Januari 2025 | 09.17 WIB Last Updated 2025-01-21T02:17:48Z


 GEMARNEWS. COM, PIDIE – Kisah para honorer di tanah kelahiran kita bukan hanya cerita tentang pengabdian, tetapi juga perjuangan melawan ketidakpastian. Ribuan tenaga honorer, baik tenaga kesehatan, administrasi, maupun non-teknis, terus memberikan dedikasi mereka demi pelayanan publik yang optimal, meski berada dalam bayang-bayang keterbatasan.

Di Kabupaten Pidie, isu honorer menjadi sorotan tajam. Mereka yang telah bertahun-tahun mengabdi di berbagai instansi pemerintahan, termasuk di bidang perumahsakitan, Puskesmas dan profesi pendidik, kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari minimnya pengakuan formal hingga imbalan yang tidak sesuai dengan beban kerja mereka pikul.
Ketidakjelasan status juga membuat mereka sering kali berada dalam posisi rentan mengadapi tantangan.

Sudah lebih dari hampir 20 tahun saya mengabdi, tetapi hingga kini status saya belum terdaftar di pangkalan database BKN. Kami bekerja sepenuh hati untuk melayani masyarakat, namun hak-hak kami belum terpenuhi sebagaimana harapan, ujar seorang honorer kesehatan yang enggan disebutkan namanya.

Situasi ini memicu sejumlah forum maupun perwakilan tenaga honorer di Kabupaten Pidie untuk bersuara. Mereka yang merasa "Non ASN" menuntut hak untuk minta verifikasi ulang kedatabase BKN, kebijakan inklusif dari pemerintah pusat, hingga jaminan kesejahteraan yang lebih baik. Forum Non ASN Pidie, awalnya, telah menyerahkan surat permohonan resmi kepada MenPAN-RB, BKN dan pihak-pihak terkait dipusat untuk  mengusulkan solusi konkret atas nasib ±2000 tenaga honorer yang masih terkatung-katung khususnya disektor kedua perumahsakitan, agar dapat terakomodir ke pangkalan database BKN.

Harapan besar kini bertumpu pada itikat baik peran bermain pemerintah daerah dan pusat untuk mendengar tuntutan aspirasi mereka. Apalagi, dengan berakhirnya moratorium tenaga honorer di tahun mendatang, masa depan mereka semakin terancam. Kesempatan kami hanya meminta pengakuan dan keadilan sesuai pengabdian kami selama ini untuk bisa terialisasi" tegas Ketua Forum Non ASN Pidie, Rasyidin,A.Md diruang Komisi I DPRK Pidie. Jum'at 10/01/2025.

Meski berat, para honorer tetap optimis. Mereka percaya bahwa perjuangan ini akan berbuah manis, seperti kata pepatah " _Usaha tak akan mengkhianati hasil_ "

Bagi mereka, tanah kelahiran bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi juga tempat mewujudkan mimpi. Sudah saatnya peran bermain pemerintah menjadikan harapan mereka sebagai prioritas, demi masa depan yang lebih adil bagi semua.( * ) 
×
Berita Terbaru Update