Notification

×

Iklan ok

Sambut Israk Mi’raj SDN 16 Bandar Baru Tet Apam

Kamis, 23 Januari 2025 | 20.17 WIB Last Updated 2025-01-23T13:17:23Z

 


 

SDN 16 Bandar Baru, Pidie Jaya, Khanduri Apam/Nasruddin.

Gemarnew.com, Pidie Jaya - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Bandar Baru, Pidie Jaya menggelar kenduri apam di kompleks sekolah. Kegiatan itu digelar untuk memperkenalkan tradisi tet apam ke murid dan bulan Ra"jab.

 

Para siswa sejak pagi hari mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk kenduri apam. Di antara mereka ada yang mengaduk tepung, serta mempersiapkan dapur hingga piring tempat saji.

 

Kebersamaan para siswa dan guru sekolah dasar negeri ini sebagai upaya melestarikan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan nenek moyang jelang bulan suci ramadhan.

 


Kepala SD Negeri 16 Bandar Baru, Fatimah Syam, Kamis (22/1/2025) mengatakan, kegiatan tersebut untuk menjadikan siswa bisa mengenal tradisi makanan khas Aceh. "Toet Apam" tersebut merupakan bagian dari memperkenalkan penganan khas masyarakat Aceh tempo dulu kepada peserta didik, dan juga ikut melestarikan budaya Aceh pada siswa SDN 16 Bandar Baru.

 

"Selain memperkenalkan penganan tempo dulu kepada siswa, ini juga sebagai bagian menjaga kelestarian budaya Aceh," ujarnya."

 

Dalam sejarahnya, apam tidak dimasak dengan kompor gas atau kayu bakar, tetapi dimasak dengan Oen Ue Tho (daun kelapa kering). Malah orang-orang percaya bahwa apam tidak boleh dimasak selain dengan daun tersebut. Apam yang enak dimakan yaitu bila permukaannya berlubang-lubang, sedang bagian belakangnya tidak hitam dan rata (tidak bopeng).

 

Ada beberapa variasi bila ingin menyantap apam. Kue tradisional Pidie yang sudah melegenda akan sedap rasanya bila dimakan dengan kuah tuhe. Kuah tuhe sendiri adalah fermentasi atau campuran santan dengan pisang raja, atau pula menggunakan nangka yang sudah matang serta gula pasir. Bagi yang tidak suka dengan kuah tuhe, apam juga bisa disantap dengan kelapa yang sudah dikukur, lalu dicampur dengan gula pasir.

 


Selain itu, Fatimah Syam menyebutkan, kegiatan tersebut juga untuk membangun kerja sama sekolah dengan org tua untuk peduli sesama dan saling membantu satu sama lain untuk menjaga kerukunan dan ketertiban dilingkungan sekolah.

 

“Kita harus menanamkan budaya sejak kecil agar mereka dapat mempertahankan salah satu budaya seperti kenduri apam,” sebutnya.

 

Kepsek berharap, dengan kegiatan tersebut menjadi edukasi siswa untuk lebih mengenal kue apam dan tertanam sifat saling membantu sesama. "Harapan, nantinya siswa bisa mengenal ragam makanan khas Aceh dan rajin membantu orang tua saat di dapur," harapnya.

 

Usai bergotong royong memasak kue apam para siswa dan dewan guru, mencicipi hasil karya sendiri secara bersama. "Dengan kegiatan seperti ini rasa kekeluargaan antara siswa dan guru akan semakin erat," tutupnya. (red)

 


×
Berita Terbaru Update