Notification

×

Bukber Silaturahmi Dan Keberkahan

Rabu, 26 Maret 2025 | 13.08 WIB Last Updated 2025-03-26T06:54:56Z

Dok. foto : Buka Puasa Bersama 

Gemarnews.com, Opini - Buka puasa bersama di bulan Ramadhan yang disingkat dengan BUKBER, sudah menjadi sebuah kebutuhan, trent, tradisi, dan gaya hidup. Buka puasa ada yang dibuat di kantor,  dirumah atau diluar rumah seperti di kafe-kafe, warkop atau hotel hotel. Buka puasa bersama ini dilaksanakan bersama keluarga, kawan sekolah, kawan kuliah, kawan sekantor, kawan organisasi, kawan yang sama hobi atau kawan dikumunitas tertentu. 

BUKBER sudah menjadi agenda penting yang ditunggu-tunggu, selain bisa mendapat kebahagiaan berbuka puasa bersama di luar rumah, BUKBER juga bisa nenjadi ajang silaturrahmi dengan teman dan saudara. Namun tidak jarang juga BUKBER menjadi tempat menambah dosa dan maksiat karena habis buka puasa pada gak sholat, pada cari perhatian lawan jenis yang belum sah  seperti kita lihat di banyak tempat. Bukber kok gak shalat? 

Keutamaan Berbuka Puasa Bersama 

Ada Keutamaan diperoleh dari berbuka puasa bersama. Pertama dapat menjalankan perintah agama menyambung silaturrahmi dan silaturrahim.   Sebagaimana Allah sebutkan dalam ayat Al-Qur'an berikut ini: 

"... Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS An-Nisa' ayat 1) 

Dalam ayat lain Allah sebutkan, 

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki..." (QS An-Nisa ayat 36). 

Sedangkan dalam sebuah Hadis disebutkan. 

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Abu Hurairah). 

Kedua adalah Allah luaskan rezeki dan panjang umur dengan bersilaturrahmi. 

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ingin dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahmi." (HR. Bukhari). 

Buka Puasa Bersama Yang Dilarang 

Setiap amal tergantung dengan niat, meski itu pekerjaan baik  jika dilakukan dengan niat yang tidak baik, maka ia tidak mendapat kebaikan dari amal tersebut. Sebagaimana hadis berikut ini: 

"Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya". Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.  

Hadits ini membahas tentang pentingnya niat dalam segala perbuatan. Tanpa niat, perbuatan tersebut akan sia-sia dan tidak memiliki arti apa-apa. Jika niatnya baik, tentu akan mendapat kebaikan dan pahala, jika niatnya buruk maka tentu dosa yang akan menyertainya. 

Bentuk BUKBER yang dilarang adalah BUKBER yang bisa menambah dosa, atau mengurangi pahala berpuasa seperti: 
Pertama, BUKBER dengan niat untuk pamer pasangan, pamer jabatan, pamer pekerjaan, pamer kendaraan, pamer harta seperti pamer cincin, kalung, gelang, pamer tas dan baju mahal (bermerek) dan lain-lain. 

Kedua, BUKBER yang diisi dengan membicarakan orang lain, membicarakan teman untuk menjelekkan, menfitnah, menjatuhkan wibawa dan nama baik orang lain, membicarakan orang lain bukan untuk mengambil nilai-nilai kebaikan, atau mengambil pelajaran atau ilmu. 

Ketiga, Bukber yang diisi dengan niat ingin mencari perhatian istri orang atau suami orang lain, atau lawan jenis yang belum sah, sehingga membuat rumah tangga orang lain rusak karenanya,  dan akan menimbulkan hubungan yang terlarang dan haram diantara keduanya. 

Keempat, BUKBER yang berisi pemubazziran makanan, karena sesungguhnya puasa itu mendidik sikap prihatin terhadap orang yang tidak mampu, anak yatim dan fakir miskin, yang sering kesulitan makanan. 

Buka Puasa Yang Membawa Berkah dan Berkelas 

Lalu bagaimana agar acara BUKBER itu bisa membawa keberkahan, bermanfaat, menjadi buka puasa yang berkelas, yaitu:
Pertama, pilih tempat BUKBER di rumah, atau di tempat usaha kawan, untuk membantu membangkitkan ekonomi kawan. Kedua, pilih tempat BUKBER yang mudah bagi tamu untuk melaksanakan shalat wajib dan Sunah. 

Ketiga, pilih tempat yang bisa memisahkan, meminimalkan ikhtilat dan maksiat untuk menjaga diri. Keempat, pergi BUKBER dengan mahram agar aman dan nyaman dalam perjalanan pergi dan pulang. 

Kelima, di tempat BUKBER bicarakanlah tentang hal-hal yang positif seperti  bagaimana melaksanakan program-program kebaikan, membicarakan bagaimana cara membantu kawan, sesuai dengan kapasitas, skiil, atau keilmuwan yang dimiliki. 

Keenam, di tempat BUKBER bicarakanlah tentang cara membantu kawan yang sedang susah, sedang sakit, sedang kesulitan ekonomi atau kondisi lain, sehingga dapat sama-sama membantunya. 

Ketujuh, pakailah pakaian yang sederhana, meski jabatan anda tidak sederhana agar kawan-kawan yang tidak ada pekerjaan tidak risih atau malu karenanya. 

Kedelapan, hindari pembicaraan tentang jabatan anda, harta, dan aset kekayaan yang anda miliki. Kesembilan, hindari memakai asesoris yg berlebihan agar tidak membuat teman anda sedih. 

Kesembilan  jangan lupa shalat ketika BUKBER, karena shalat adalah tiang agama, BUKBER berkelas adalah BUKBER yang tidak meninggalkan Shalat.

Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M Ag,
Dosen Prodi PAI UIN AR-RANIRY Banda Aceh 
Pemerhati Sosial Aceh 

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update