Dok. foto : Dr. Ainal Mardhiah, S. Ag, M.Ag.
Gemarnews.com, Opini - Siang hari sa'at berpuasa, perut terasa lapar dan dahaga, badan terasa lemah dan lesu. Menjelang berbuka puasa semua makanan yang dilihat terasa sangat bernafsu, ingin rasanya semua dibeli untuk disimpan buat nanti, ketika waktunya berbuka puasa. Sampai-sampai makanan yang dibeli melebihi yang dibutuhkan, sering juga mubazzir karena besok hari tidak ada yang makan, karena semua harus berpuasa lagi. Puasa itu mendidik rasa prihatin, rasa peduli kepada fakir miskin, maka sederhanalah dalam berbuka puasa, karena itu salah satu ciri orang bertakwa.
Adab Berbuka Puasa Menurut Rasulullah SAW
Ketika kita membaca kitab-kitab Hadis dan Buku-buku Sirah Nabawiyah, kita bisa melihat sangat sederhana Rasulullah dalam berbuka puasa. Pertama yang beliau lakukan adalah bersegera dalam berbuka puasa. Beliau sebutkan dalam sebuah hadis: "Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari, Muslim).
Kedua, beliau berbuka puasa dengan membaca ”Bismillahirrahmanirrahim”, berbuka puasa sambil duduk, makan-minum dengan tangan kanan. ”Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu.” (HR Bukhari & Muslim).
Ketiga; membaca do'a berbuka puasa, do'anya sebagaimana beliau sebutkan dalam hadist berikut ini:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
"Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu.” (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Keempat, Rasulullah berbuka puasa dengan air putih dan Kurma. Begitu sederhananya Rasulullah SAW dalam berbuka puasa, hanya dengan air putih dan kurma, padahal beliau adalah seorang pemimpin dunia, berbeda dengan pemimpin sa’at ini yang kaya raya, sementara rakyatnya tetap miskin meski berganti pemimpin. "Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air.” (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)
Sederhanalah Dalam Berbuka Puasa
Tidak bisa dipungkiri, keinginan membeli makanan disiang hari pada sa'at menjelang berbuka puasa itu sangat tinggi. Semua yang dilihat rasanya ingin dibeli. Namun mengingat tujuan berpuasa bagi seorang muslim adalah untuk ikut merasakan kehidupan dan kesulitan orang-orang yang tidak mampu, yang sering tidak makan. Oleh karena itu, sederhanalah dalam berbuka pausa, beli yang dibutuhkan, jangan beli semua yang kita mau, karena ketika berbuka puasa kita hanya butuh sedikit nasi dan lauk, sedikit minuman yang menyehatkan, sedikit kue atau kurma untuk berbuka puasa, selebihnya cukup air putih. Jika memiliki banyak rezeki, belilah untuk dibagi kepada orang-orang yang membutuhkan makan berbuka puasa, agar mendapat pahala yang berlipat ganda.
Jika dibeli, lalu tidak dimakan karena esok harinya tidak ada yang makan karena semua orang di rumah harus berpuasa, sehingga makanan-makanan tersebut harus dibuang. Ini adalah pemborosan, pemubazziran yang sangat dilarang dalam Islam. Kita bisa lihat nasehat Al-Qur'an berikut ini:
”Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).
Oleh karena itu sederhanalah dalam berbuka puasa sebagaimana Rasulullah SAW, karena itu salah satu ciri orang bertakwa. Jika memiliki kelebihan rezeki, maka belilah untuk berbagi kepada orang yang tidak mampu, berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan, agar mendapat pahala yang berlipat ganda dan menjadikan rezeki itu berkah (bertambah).
Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S. Ag, M.Ag
Dosen Prodi PAI UIN Ar-Raniry Banda Aceh