Notification

×

Antara Azan dan Pengunjung Caffe

Minggu, 06 April 2025 | 22.01 WIB Last Updated 2025-04-06T15:01:35Z
 

Dok. foto Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M Ag 


Gemarnews.com, Opini - Melewati Kota Sigli dalam perjalanan mudik lebaran 2025, ada pemandangan yang sangat membuat hati saya sedih. Diwaktu Azan Shalat Magrib selesai berkumandang di Mesjid, warkop-warkop tidak tutup. Sepanjang pinggiran jalan, di kafe-kafe dadakan, anak muda, remaja, masih ngopi santai,  ada laki-laki, perempuan, ada yang berpasangan-pasangan, tidak bisa saya pastikan mereka itu suami istri, muhrim atau bukan. 

Persoalannya waktu magrib itu singkat, sebentar saja lalai, maka waktu shalat magribnya pasti lewat. Apalagi kita lihat, kafe-kafe dadakan yang dipinggir jalan itu tidak menyediakan tempat wudhu' dan tempat shalat. Sementara waktu shalat Magrib itu sangat singkat. 

Shalat itu tiang agama, dan tanda beriman tidaknya seseorang dilihat dari ada tidaknya ia melaksanakan shalat. Jika umat Islam tidak shalat, bukan itu bermakna ia merusak tiang agama, alias merusak agama. Atau mereka musafir semua, sehingga Shalat Magrib bisa dijama' ke Waktu Shalat Isya'? 

Baru satu hari Ramadhan itu pergi, tapi sudah begini keadaan umat ini, dimana taqwanya orang-orang berpuasa, ketika azan memanggil, masih sibuk sendiri, masih sibuk ngopi, masih sibuk dengan handphone di warung-warung kopi atau kafe? Jagalah marwah Serambi Mekah dengan menertibkan pengunjung kafe Dan warkop pada waktu Shalat. 

Tujuan Penciptaan Manusia 

Bukankah Azan itu panggilan Rabb untuk menghadap, maka bersegeralah, tinggalkan apapun, sebagai tanda kita seorang hamba. Salah satu tanda orang bertakwa, tanda orang yang sudah berpuasa. Apakah Rabb yang menciptakan kita, yang memberi rezeki, dan kehidupan kepada kita, layak kita jadi nomor sekian, dibanding dengan atasan, pacar, orang-orang tersayang atau pekerjaan? 

Lalu, buat apa kita diciptakan? Tentunya Allah punya tujuan menciptakan manusia. Sebagai contoh kita lihat diciptakan kendaraan darat, laut dan udara untuk mempermudah mengangkat barang, untuk mempermudah dan mempercepat mengantar orang ke tempat tujuan. Diciptakan handphone dengan tujuan untuk mempermudah menghubungi orang, diciptakan robot untuk bisa membantu orang, atau lainnya. Semua itu punya tujuan, yang menentukan tujuan pembuatannya adalah penciptanya. 

Demikian juga dengan Allah ciptakan manusia tentu punya tujuan, sebagaimana Allah sebutkan dalam Ayat Al-Qur'an berikut ini: 

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Az Zariyat: 56) 

Dalam ayat lainnya Allah sebutkan: 

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115). 

Moga ayat-ayat ini bisa menjadi nasihat buat setiap diri, berkenaan dengan tujuan ia di ciptakan oleh Rabb-Nya. Terlebih pada momen ini, umat Islam baru selesai melaksanakan puasa  Ramadhan selama 1 bulan. 

Dalil Perintah Shalat 

"Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An Nisa: 103) 

Dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 110 Allah perintahkan untuk mengerjakan Shalat: 

"Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 110) 

Masih tentang perintah shalat, Allah sebutkan dalam Al-Qur'an berikut ini:
"Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk." (QS. Al Baqarah: 43) 

Dalam ayat lainnya Allah sebutkan: 

: "....maka dirikanlah sholat tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al Hajj: 78) 

Urgensi Shalat Bagi Seorang Muslim 

Shalat tiang Agama Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan sholat." (HR. Tirmidzi  

Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan Muhammadur Rasûlûllâh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim) 

 "Sholat adalah tiang agama, maka barang siapa mendirikannya, sungguh ia telah menegakkan agamanya; dan barang siapa meninggalkan sholat, sungguh ia telah merobohkan agama nya itu," (HR al-Baihaqi). 

Balasan Bagi Orang-Orang Yang Tidak Shalat 

Pertama, Celaka Bagi Orang Yang Tidak Shalat.
”Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,  (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5) 

Kedua, Tidak Masuk Syurga 

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.” (QS. Maryam: 59-60) 

Ketiga, Allah Masukkan Mereka Ke Dalam Neraka (Saqar) 

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Saqar?”  Mereka (orang-orang kafir) menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. Al-Mudatsir: 42-48


Tanggung Jawab Pemimpin Mengingatkan Rakyat Menjaga Shalat 

"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian dari kamu atas sebagian (yang lain) dengan beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat dalam memberi siksaan dan Dia sungguh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.QS. aA-An'am ayat 165). 


Demikian pentingnya shalat bagi seorang muslim, maka ketika seorang muslim tidak melaksanakan shalat, maka ia termasuk orang yang merusak agama. Ketika seorang pemimpin tidak mengingatkan rakyatnya untuk shalat, maka ia termasuk pemimpin yang membiarkan agamanya dirusak. Tentu, ada pertanggung jawaban baginya nanti di yaumil hisab jika tidak ia tidak mengingatkan rakyatnya untuk menjaga shalat. 

 "Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." 

Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Jika tidak kuasa maka dengan lisannya, jika tidak kuasa dengan lisannya, maka dengan hatinya, yang sedemikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” 

Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, 'Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” 

Kerjasama antara pemimpin, guru, orang tua, para 'Alim Ulama sangat diharapkan dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.  Dengan kekuasaan seorang pemimpin membuat peraturan yang dapat menertibkan warkop dan kafe agar tutup waktu Azan Shalat 5 waktu, orang tua memberikan pendidikan agama di rumah, guru di sekolah dan para ulama bwrdakwah lewat podium-podium Mesjid, forum-forum Ulama untuk Beramar Ma'ruf Nahi Munkar menjaga Agama dan Syari'at Islam sampai akhir zaman. 

Penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M Ag 
Dosen Prodi PAI UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update