GEMARNEWS.COM, BANYUMAS — Suasana hangat penuh semangat menyelimuti Resto Pak Raden, Dukuhwaluh, Kamis lalu (10/4), dalam gelaran Kopdar ke-13 SUMU Banyumas yang sekaligus menjadi momen peluncuran resmi SUMU Social Club. Acara ini menjadi ajang silaturahmi akbar para anggota Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) se-Banyumas Raya, dengan dihadiri sekitar 70 member dari berbagai kabupaten seperti Cilacap, Purbalingga, dan Banyumas sendiri.
Acara ini menghadirkan pembicara utama Ghufron Mustaqim, Sekjen SUMU Pusat sekaligus Co-Founder Evermos. Dalam paparannya, Ghufron menekankan pentingnya SUMU sebagai pilar baru dalam dakwah ekonomi Muhammadiyah. “Setelah lebih dari 100 tahun Muhammadiyah mapan di bidang pendidikan dan kesehatan, kini saatnya kita menyiapkan landasan kuat dalam ekonomi umat. SUMU hadir bukan sekadar komunitas, tapi gerakan yang bercita-cita melahirkan 10 orang terkaya Indonesia dari kalangan kader dakwah,” tegasnya.
Isu-isu ekonomi global seperti tingginya pajak dan terbatasnya peredaran uang rupiah di masyarakat menjadi sorotan utama dalam diskusi. Untuk merespons kondisi ekonomi yang semakin tak menentu, SUMU meluncurkan inisiatif SUMU Social Club bekerja sama dengan HIPMI. Program unggulan mereka adalah “Nasi Darurat”, yang ditujukan bagi kalangan terdampak, khususnya mahasiswa yang orang tuanya kehilangan pekerjaan sehingga mengalami keterbatasan dana. Program ini akan didukung oleh hotline khusus untuk mempermudah akses bantuan.
Tak hanya berhenti pada aksi sosial, SUMU juga menunjukkan langkah konkret dalam penguatan ekonomi kerakyatan. Ghufron memperkenalkan dua inisiatif rintisan: Zendo, calon pesaing platform ojek online yang kini merajai pasar, serta Jagalaba, platform e-commerce yang digadang-gadang akan bersaing dengan marketplace besar di Indonesia.
SUMU Banyumas melalui kegiatan ini menegaskan perannya sebagai jembatan antara semangat keumatan dan solusi praktis menghadapi tantangan zaman. Dengan kombinasi antara nilai spiritual dan strategi bisnis, SUMU optimis dapat membentuk ekosistem ekonomi yang kuat, mandiri, dan berpihak pada umat. (*)
Media dan Publikasi Serikat Usaha Muhammadiyah/Soleh